Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 23:37:39【Resep】629 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(3)
Artikel Terkait
- Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia
- Hukum kemarin, KA Harina tabrak truk hingga vonis eks Kapolres Ngada
- Menhan pastikan pembangunan Yonif Teritorial TP 821 berjalan baik
- Ngak hanya segar, 10 buah ini efektif cegah dehidrasi saat cuaca panas
- Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya
- Koalisi organisasi masyarakat minta pemerintah terapkan cukai MBDK
- Juara di Jakarta, Daiki Hashimoto haus ukir prestasi di panggung akbar
- 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat
- PBB dan mitranya tingkatkan respons pascagempa di Afghanistan
- BNPB salurkan bantuan logistik pascabanjir untuk warga Aceh Jaya
Resep Populer
Rekomendasi

Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China

Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat

BRIN temukan penggunaan "test kit" kurang sesuai dalam kegiatan MBG

Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG

Tinjau magang dengan Seskab, Menaker: Sarana link and match industri

Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan

Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon

Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia